会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Kata Psikolog soal Viral Bocah 4 Tahun Tunangan di Madura!

Kata Psikolog soal Viral Bocah 4 Tahun Tunangan di Madura

时间:2025-06-03 13:37:53 来源:quickq最新安装包下载 作者:综合 阅读:225次
Jakarta,quickq网站 CNN Indonesia--

Sebuah video pertunangan bocahusia 4 tahun di Sampang, Madura viral di media sosial.

Kata Psikolog soal Viral Bocah 4 Tahun Tunangan di Madura

Video memperlihatkan si bocah sedang menjalani prosesi pertunangan dengan bocah lainnya yang berusia 5 tahun. Acara tunangan pun digelar besar-besaran.

Pertunangan sendiri umumnya dilakukan oleh orang dewasa yang telah siap melangkah ke jenjang pernikahan. Tunangan yang diikuti anak kecil tentu menjadi sorotan karena dinilai tak lazim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Bom Waktu Pernikahan Dini: Kemiskinan Ekstrem dan Nasib Indonesia 2045
  • Angka Pernikahan di Surabaya Terus Menurun, Apa Sebabnya?
  • Viral Bocah 4 Tahun di Madura Tunangan, Ini Penjelasan Orang Tua

"Jika kita menarik ke psikologis, tentu saja [pertunangan anak di bawah umur] ini tidak bisa dibenarkan," kata Mira saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (23/4).

Pertunangan, kata Mira, paling cepat bisa dilakukan saat seseorang memasuki usia remaja atau ketika mereka sudah matang secara psikologis.

Pertunangan sejak kecil akan mengganggu banyak hal dalam kehidupan anak-anak. Utamanya, lanjut Mira, berkaitan dengan kemampuan mereka untuk bis mengembangkan relasi alami agar mencapai kematangan berhubungan.

"Ya, sebaiknya tidak dilakukan, karena memang bisa mengganggu perkembangan anak dalam melihat relasi antar-manusia. Karena sudah terikat, anak ini jadi terkungkung secara psikologis," kata dia.

Keinginan orang tua yang dipaksakan

Ilustrasi kekerasan terhadap anakIlustrasi. Sebuah video yang memperlihatkan tunangan bocah 4 tahun di Madura viral di media sosial. (iStock/nicoletaionescu)

Hajat gede-gedean ketika menggelar tunangan anak di bawah umur sudah pasti hanya keinginan orang tua semata. Menurut Mira, tidak ada anak yang benar-benar paham konsep tunangan yang mereka jalani.

Kata dia, banyak orang tua yang tidak paham mana kebutuhan anak, maka yang hanya keinginan orang tua. Mira juga tak yakin kedua anak yang bertunangan ini telah saling mengenal dekat atau saling suka ketika beranjak dewasa kelak.

Dengan kata lain, mereka 'dipaksa' terikat padahal belum tentu mau bersama.

"Intinya orang tua gagal memisahkan batasan antara dirinya dengan anaknya, apalagi ketika anak masih jauh di bawah umur, orang tuanya ga sabaran, anaknya menjadi korban," kata dia.

Orang tua harusnya ikut andil dalam membentuk psikologis anak yang sehat. Memperhatikan dan mengembangkan apa yang jadi prioritas anak, alih-alih ikut campur bahkan 'memaksakan' pertunangan dan jodoh sejak anak masih kecil.

(tst/asr)

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • Ini Sasaran Tiga Terduga Teroris di Bekasi Sebelum Ditangkap
  • Nilai Kerugian Negara Dalam Kasus Korupsi ASABRI Dianggap Tak Sesuai Fakta
  • Advokat Ditahan Oleh Kejagung, PERADI Ajukan Praperadilan
  • Kasus Lama Dikorek
  • VIDEO: Langit Warna
  • Wuling Produksi 3 Juta Unit EV, 40 Ribunya di Pabrik Cikarang
  • Bareskrim Polri Tangkap Pelaku Penipuan Modus Undangan Pernikahan
  • Kasus Penistaan Agama Joseph Suryadi, Polisi: Memang Banyak Ditanyakan Orang
推荐内容
  • Buset! Tempat Hiburan Malam Berani Buka, Mas Anies, Jangan Letoy!
  • Kasus Penistaan Agama Joseph Suryadi, Polisi: Memang Banyak Ditanyakan Orang
  • Hukum Ziarah Kubur Sebelum Ramadan
  • Miris Lihat Kasus Bahar, Refly Harun: Bantah Pendapat dengan Pendapat, Bukan dengan Kriminalisasi!
  • Cegah HMPV, IDI Imbau Masyarakat Kembali Gunakan Masker
  • Lebih dari 20.000 Pensiunan Terlayani, KB Bank Raih Penghargaan dari ASABRI