会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Pengusaha Beberkan Bedanya PSBB Total Besok dengan PSBB Sebelumnya!

Pengusaha Beberkan Bedanya PSBB Total Besok dengan PSBB Sebelumnya

时间:2025-06-03 16:27:20 来源:quickq最新安装包下载 作者:综合 阅读:516次
Warta Ekonomi,quickq ios版下载 Jakarta -

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sepanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan menurun. Meski penurunan ini tidak akan sedalam seperti penerapan PSBB pada April lalu.

Wakil Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, menyampaikan bahwa pihaknya berasumsi PSBB akan menjadi lebih halus dilaksanakan oleh pelaku usaha dan masyarakat karena sudah pernah dilakukan sebelumnya.

Pengusaha Beberkan Bedanya PSBB Total Besok dengan PSBB Sebelumnya

Pengusaha Beberkan Bedanya PSBB Total Besok dengan PSBB Sebelumnya

Baca Juga: Anies: Pasar dan Pusat Perbelanjaan Masih Beroperasi dengan Kapasitas 50%

Pengusaha Beberkan Bedanya PSBB Total Besok dengan PSBB Sebelumnya

"Sehingga blunder-blunderkoordinasi dan pelaksanaan PSBB seperti yang terjadi di April-Mei menjadi minim dan kinerja perusahaan-perusahaan yang masih boleh beroperasi bisa maksimal," ujar Shinta, Minggu (13/9/2020).

Pengusaha Beberkan Bedanya PSBB Total Besok dengan PSBB Sebelumnya

Shinta menyebut bahwa sebagian besar pelaku usaha sudah melakukan transisi ke online tradingdan remote workingsecara maksimal dan sudah terbiasa mengatasi aktivitas saat PSBB sehingga kinerja tidak terlalu drop meski permintaan pasar domestik secara agregat cenderung turun.

Selain itu, kinerja ekspor juga tetap akan tumbuh positif tanpa hambatan sepanjang PSBB dengan catatan tidak ada gangguan logistik perdagangan maupun masalah inefisiensi supply chainlain di sisi produksi maupun perdagangan.

"Sehingga kinerja ekonomi nasional bisa dibantu oleh perbaikan permintaan pasar global yang memiliki tren positif terhadap normalisasi kegiatan ekonomi," kata dia.

Dia menyampaikan, jika asumsi tersebut berubah menjadi lebih buruk, proyeksi pertumbuhan kinerja juga akan berubah ke arah yang lebih negatif atau pesimistis. Proyeksi ini juga tidak berlaku secara sektoral karena beberapa sektor kemungkinan besar akan mati total atau memiliki kinerja mendekati nol seperti sektor retail, angkutan massa, dan sektor jasa pada umumnya selain sektor-sektor jasa yang sifatnya lebih sebagai public facilitiesyang diizinkan beroperasi sepanjang PSBB seperti sektor energi, perbankan, telco, dan lain-lain.

"Untuk sektor-sektor tersebut dampaknya akan sangat immediate. Jadi, begitu diberlakukan hari Senin, penurunan kinerjanya akan langsung terasa pada detik itu juga. Untuk sektor lain, penurunannya akan bervariasi antara 30-80% tergantung jenis output-nya," ucapnya.

"Dalam kondisi yang seperti ini, pelaku usaha tentu akan mengupayakan segala hal untuk bertahan. Ini bisa dalam bentuk transisi ke remote working, online trading, memaksimalkan pemanfaatan stimulus-stimulus pemerintah atau meminta dispensasi untuk beroperasi kepada pemda sesuai dengan kebutuhan kinerjanya," sambungnya.

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • Heboh Momen Tetes Mata Anies, Warganet: Rohto atau Insto Pak?
  • Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula, Ternyata Tom Lembong Sudah Diperiksa Tiga Kali oleh Kejagung
  • Tidur dengan Rambut Basah, Apa Saja Bahayanya?
  • OJK Resmi Cabut Izin Usaha Investree, Ini Alasannya
  • Pemerintah Buktikan Komitmen Penuh RI dalam Aksesi ke OECD dengan Selesaikan IM
  • Marzuki Bakal Polisikan yang Sebut Namanya di Persidangan
  • Volvo PHK 3.000 Pegawai Kantoran, Restrukturisasi Demi Efisiensi Rp2,8 Triliun
  • FOTO: Benteng Keraton Kesultanan Buton Terluas, Masuk Buku Rekor Dunia
推荐内容
  • Ya Ampun! Lagi Corona Begini Anies Minta Duit Rp700 M Buat yang Enggak
  • Kabinet Merah Putih Gemuk, Akademisi Soroti Anggaran Gaji Terancam Membengkak
  • Retreat Kabinet Merah Putih di Magelang Ternyata dari Dana Pribadi Prabowo
  • Sandiaga akan Benahi Transportasi Umum di Jakarta
  • Investor Butuh Kepastian, Bursa Asia Nantikan Data Ekonomi Terbaru
  • Bisa Jadi Percontohan Kopdes Merah Putih, Ini Capaian KSP Obor Mas