会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 PSBB Ketat Ala Anies Tak Optimal, Epidemiolog Bilang Karena...!

PSBB Ketat Ala Anies Tak Optimal, Epidemiolog Bilang Karena...

时间:2025-06-03 02:09:42 来源:quickq最新安装包下载 作者:焦点 阅读:252次
Warta Ekonomi -

Hasil pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta belum optimal. Rata-rata warga ibu kota yang terpapar virus corona sebanyak 1.147 orang per hari. Padahal,quickq苹果怎么下载 kebijakan itu sudah berjalan hampir satu bulan.

Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, menilai penyebab belum maksimalnya PSBB di Ibu Kota karena pemerintah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tak bersinergi.

PSBB Ketat Ala Anies Tak Optimal, Epidemiolog Bilang Karena...

PSBB Ketat Ala Anies Tak Optimal, Epidemiolog Bilang Karena...

"Seharusnya seluruh kepala daerah di kawasan Jabodetabek menyinergikan kebijakan penanganan Covid-19. Misalnya dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Jabodetabek," saran Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI ini.

PSBB Ketat Ala Anies Tak Optimal, Epidemiolog Bilang Karena...

Baca Juga: Demo Omnibus Law Tumpah di Jakarta, PSBB Ketat Anies Bakal Berakhir Sia-sia

PSBB Ketat Ala Anies Tak Optimal, Epidemiolog Bilang Karena...

Pandu menuturkan, pengetatan PSBB di Jakarta semestinya dijadikan alarm daerah penyangga ibu kota untuk juga ikut memperketat kebijakan. Diingatkannya, kasus di wilayah penyangga berpotensi meningkat jika tidak melakukan pembatasan ketat seperti di Jakarta.

"Sebenarnya dengan PSBB, penularan kasus tidak meninggi. Memang belum bisa menurun, tapi penularannya melambat. Tapi akan sulit menekan penularan virus kalau antar-daerah tidak sinergi," paparnya.

Hal sama disampaikan Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Abdul Aziz. Dia menilai pengetatan PSBB dilakukan Jakarta kurang efektif. Pasalnya, tidak didukung daerah penyangga seperti Bodetabek.

"Daerah sekeliling Jakarta mempunyai kebijakan berbeda. Sehingga, banyak orang Jakarta yang pergi ke daerah-daerah penyangga untuk berkumpul sambil makan-makan. Pergerakan orang keluar masuk tak terkontrol," kata Aziz, dalam keterangannya.

Dia mendesak, pemerintah pusat turun tangan membuat satu regulasi penanganan Covid- 19 antara Jakarta dengan wilayah penyangga.

"Harus satu komando kebijakannya. Kalau enggak, susah dikendalikan penularan virus ini," sebutnya.

Seperti diketahui, pengetatan PSBB di Jakarta diberlakukan sejak 14 September lalu. Awalnya hanya dua minggu. Tetapi diperpanjang dua minggu, hingga 11 Oktober 2020. Perpanjangan dilakukan karena penularan Corona masih tinggi.

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • Seblak dan Bakso Bikin Ribuan Remaja Karawang Anemia, Ini Kata Dokter
  • Anak Buah Ungkap Ferdy Sambo Marah
  • 2025世界顶尖动画学院排名TOP5
  • Dukung Program Perumahan, BTN Syariah Jajaki Kerja Sama Pembiayaan dengan IsDB
  • Polisi Akan Cari Perekam Hingga Penyebar Video Masturbasi
  • 2025年摄影专业国外大学排名
  • Pulihkan Jantung dengan Program Rehab Komprehensif Mayapada Hospital
  • Cek Ibadah Natal, Kapolri dan Panglima TNI Datangi Katedral Jakarta
推荐内容
  • Awas Tinggi Kalori, Ini Batas Konsumsi Durian Agar Tetap Sehat
  • Usai Kunjungi MATAKIN, KPU Lakukan Audiensi Ke PGI
  • Pulihkan Jantung dengan Program Rehab Komprehensif Mayapada Hospital
  • Antusiasme Diaspora Indonesia Sambut Kedatangan Presiden di Kuala Lumpur
  • Apa Saja Pengalaman Nezar Patria Usai Ditunjuk Jadi Wamenkominfo Baru? Begini Kata Jokowi
  • Kunjungan Wisman ke RI pada 2024 Pecah Rekor, Tertinggi dalam 5 Tahun