BI Resmi Pangkas Suku Bunga Jadi 5,50%, Pasar Langsung Apresiasi
Bank Indonesia (BI) resmi memangkas suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,50%. Kebijakan ini disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada 20–21 Mei 2025. Seiring dengan itu, suku bunga deposit facility diturunkan menjadi 4,75%, dan lending facility menjadi 6,25%.
IHSG tampak melesat 47,85 poin atau setara 0,67% ke level 7.142,46. Posisi tertinggi IHSG berada di level 7.170,72 sementara posisi terendahnya pada level 7.109,22.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, menyebut keputusan BI sebagai kebijakan yang tepat waktu sekaligus strategis untuk memperkuat fundamental ekonomi nasional di tengah tekanan global dan perlambatan pertumbuhan domestik.
“Rally IHSG ini sudah terpriced inoleh pelaku pasar. Penurunan suku bunga menjadi sentimen positif yang memperkuat kepercayaan investor, baik lokal maupun asing,” ujar Nafan kepada Warta Ekonomi, Rabu (21/5/2025).
Baca Juga: Bunga Kredit Masih Tinggi, Bos BI Desak Bank Turunkan Suku Bunga
Ia mencatat bahwa penurunan angka net foreign selldari Rp50 triliun menjadi sekitar Rp48 triliun mencerminkan mulai masuknya aliran dana ke pasar domestik.
Penurunan suku bunga dinilai sejalan dengan kebutuhan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Nafan mencermati pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 hanya sebesar 4,9%, melambat dari 5,3% pada kuartal IV 2024.
“Target kita menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5,5% pada 2026. Penurunan suku bunga adalah langkah awal untuk mengarah ke sana,” katanya.
Sejumlah sektor diprediksi akan langsung merasakan dampak positif, mulai dari perbankan, konsumer, properti, manufaktur, energi hingga bahan baku. Penurunan bunga akan menurunkan biaya pinjaman dan mendorong ekspansi kredit serta daya beli masyarakat.
“Ekspansi produksi dan permintaan domestik yang kuat menjadi kunci pemulihan,” imbuhnya.
Namun, Nafan mengingatkan pentingnya tetap mewaspadai risiko global seperti ketegangan geopolitik, dinamika kebijakan The Fed, dan potensi resesi dunia. Di dalam negeri, stabilitas politik dan penegakan hukum juga menjadi krusial.
Baca Juga: Lebih Rendah, BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh kisaran 4,6–5,4%
“Reformasi struktural tidak boleh berhenti. Kita harus menciptakan model pertumbuhan ekonomi baru, seperti ekonomi biru dan hijau, serta memperkuat kelas menengah pasca-COVID-19,” ujarnya.
Ekonom Bank Danamon, Hossiana Situmorang, menilai pemangkasan suku bunga oleh BI sebagai langkah positif. Namun, menurutnya, pelonggaran moneter belum cukup bila tidak dibarengi dengan ketersediaan likuiditas bagi perbankan.
“Secara umum ini langkah positif, apalagi di tengah perlambatan ekonomi. Tapi agar efeknya terasa di sektor riil, perbankan tetap butuh ruang likuiditas tambahan,” jelasnya.
Ia menilai pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terbatas menjadi tantangan transmisi suku bunga ke sektor kredit. Oleh karena itu, BI perlu mengoptimalkan berbagai instrumen pendukung, seperti Rekening Valuta Asing Penduduk (RPLN), penyesuaian Giro Wajib Minimum melalui Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM), dan kebijakan makroprudensial lainnya.
“Dengan kombinasi kebijakan suku bunga dan dukungan likuiditas, perbankan dapat lebih leluasa menyalurkan kredit berkualitas dan mempercepat pemulihan ekonomi secara menyeluruh,” tutup Hossiana.
下一篇:Tegas! Kapolri Akan Beri Sanksi Anggotanya yang Melanggar Netralitas Pemilu
相关文章:
- Instalasi Batu Gabion Dibongkar, Warganet: Anies Emang Jagonya Bongkar Pasang dan Ngeles!
- Pemerintah Cari Cara Agar Para Preman Tak Meresahkan, Istana: Mereka Juga Anak
- Rekening Auto Gendut Rp 1,8 Juta! Cek Skema Pencairan PIP 2025 di pip.dikdasmen.go.id
- Kalender Februari 2025 Lengkap Tanggal Merah, Ada Long Weekend?
- Rencana PPP Gabung Pemerintahan Prabowo
- Ada Potensi Gratifikasi saat Prabowo Terima Mobil Listrik dari Erdogan, KPK Ingatkan untuk Lapor!
- Cek Daya Tampung ITB 2025 Jalur SNBP: Peluang Masuk Jurusan Teknik Bergaji Tinggi!
- Pendaftaran OSN 2025 Kapan Dibuka? Siswa Wajib Tahu untuk Persiapan
- Jelang 139 Hari Akhir Pemerintahannya, Jokowi Menyapa Warga Balikpapan
- Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Menag Beri Tenggapan
相关推荐:
- Sambut Pilkada Serentak 2024, Projo : Dukung Calon Pro
- Prabowo Minta Perusahaan yang Melanggar Pertanahan dan Hutan Ditindak Tegas
- Waspada, Makanan dan Minuman Ini Bisa Bikin Dehidrasi Saat Puasa
- Rekening Auto Gendut Rp 1,8 Juta! Cek Skema Pencairan PIP 2025 di pip.dikdasmen.go.id
- Akhirnya KPK Temukan Sumber Dana Suap Meikarta
- Paramount Land Hadirkan Matera Signature, Hunian Mewah di Gading Serpong
- Gratis Ongkir Gak Dihapus? Pemerintah Luruskan Aturan Baru Permen Komdigi
- Kontroversi Pemecatan Twister Angel Novi Sebagai Guru, Sukatani Buka Suara
- Melindungi Anggur Muscat Asli Jepang dari Buah 'Tiruan'
- MA Tangani 31 Ribu Perkara Sepanjang 2024, Meningkat 13,18% Dibandingkan 2023
- Toco 'Manusia Anjing' Dijauhi Anjing Betulan di Dunia Nyata
- Regulasi Kendaraan Listrik Buat Birukan Langit Jakarta
- Buat Pemudik Catat Ya! Polisi Bilang Malam Tahun Baru Jalur Puncak Ditutup 12 Jam
- 12 Korban Kecelakaan Cikampek Terindentifikasi, Berikut Hasilnya
- BPH Migas Tetapkan Aturan Beli BBM Subsidi, Wajib Pakai Surat Rekomendasi
- vivo V50 Series, Smartphone dengan Fitur Pas untuk Liburan dan Petualangan Alam
- Polisi Bakal Geledah Rumah Ahmad Dhani, Ini yang Dicari
- Legenda Manchester United, Wes Brown akan Hadir di Store Adidas Pacific Place
- Legenda Manchester United, Wes Brown akan Hadir di Store Adidas Pacific Place
- Perkara PLTU Riau