Denny JA Foundation Resmi Luncurkan Dana Abadi Penghargaan Penulis
Denny JA Foundation resmi meluncurkan Dana Abadi Penghargaan Penulis, sebuah terobosan baru dalam dunia filantropi kebudayaan Indonesia.
Program ini dirancang sebagai bentuk penghargaan berkelanjutan kepada penulis dari berbagai daerah, latar belakang, dan genre, dengan semangat memperkuat suara-suara dari pinggiran yang selama ini kurang terdengar.
Berangkat dari inspirasi nyata—kisah Abi Daré, penulis Nigeria peraih Climate Fiction Prize, dan Yasmin Zaher, penulis Palestina pemenang Dylan Thomas Prize, Denny JA Foundation melihat bagaimana penghargaan sastra bukan sekadar simbol, tetapi motor perubahan sosial dan kultural.
Pada tahun 2024, empat penghargaan telah diberikan:
•Lifetime Achievement Award kepada Ahmad Tohari, penulis yang mengangkat suara rakyat kecil Indonesia.
•Kategori Fiksi kepada Esther Haluk, penyair Papua yang menulis tentang luka dan harapan tanah kelahirannya.
•Kategori Nonfiksi kepada Murdiono Mokoginta dari Bolmong, yang menulis ulang sejarah lokal.
•Kategori Puisi Esai Internasional kepada Jasni Matlani dari Malaysia, pelopor puisi esai di Asia Tenggara.
Setiap penghargaan disertai sertifikat dan dana tunai sebesar Rp50 juta untuk Lifetime Achievement, dan Rp35 juta untuk kategori lainnya.
Program ini disalurkan melalui tiga komunitas: Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Lembaga Kreator Era AI, dan Komunitas Puisi Esai.
“Penulis adalah penjaga kata, dan kata adalah senjata sunyi revolusi manusia. Di era digital yang cepat dan dangkal, penghargaan seperti ini adalah oksigen bagi karya tulis yang mendalam,” ujar Denny JA, endiri yayasan.
Berbeda dari penghargaan lain yang kerap bergantung pada anggaran tahunan atau tokoh karismatik, Dana Abadi Penghargaan Penulis dibangun dengan model keberlanjutan.
Denny JA menyisihkan saham dari bisnis pribadi untuk menopang kegiatan sastra dan spiritualitas lintas iman di kampus secara permanen.
“Warisan sejati bukan saldo abadi atau bangunan tinggi, tapi nyala yang terus hidup dalam diri para penulis, bahkan ketika lampu dunia padam,” ungkap Denny JA.
Yang membuat program ini istimewa adalah fokusnya pada keadilan estetik dan simbolik. Para penerima penghargaan bukanlah selebritas sastra metropolitan, melainkan mereka yang menulis dari desa, dari pinggiran, dari ruang-ruang sunyi yang penuh makna.
Denny JA Foundation membuka harapan bahwa filantropi budaya di Indonesia bisa tumbuh kokoh. Ia tidak hanya sebagai kegiatan musiman, tetapi sebagai pohon yang ditanam untuk generasi yang belum lahir.
下一篇:Tanpa Operasi, Lakukan 5 Cara Ini Agar Pipi Jadi Tirus
相关文章:
- Wah! MK Batalkan UU tentang Batas Usia Minimal Menikah
- QuickQ手机版
- QuickQver中文叫什么
- quickq官网是多少
- 7 Makanan Pengganti Daging yang Kaya Protein, Enak dan Sehat
- quickq官网下载安卓版
- 安卓版quickq怎么没了
- quickq有什么用
- Diisukan Bakal Jadi Penasihat Prabowo, Jokowi: Saya Masih Jadi Presiden Sampai 6 Bulan Lagi, lho
- quickq官网下载安卓版
相关推荐:
- Ngaku Sering Ngamuk ke Menkumham, Megawati: Lu Jadi Menteri Ngapain? Anak Buah Kita Ditarget Mulu
- quickq_
- quickq苹果下载地址
- quickq加速器官网下载
- FOTO: Kios Buku Warisan UNESCO di Tepi Sungai Seine Paris Dibongkar
- quickq安卓版
- quickq 加速器
- QuickQ在中国合法吗
- Miris! KPK Temukan Pungli di Raja Ampat, Pelaku Kantongi Rp18,25 Miliar
- quickq会跑路吗
- Daftar Kosmetik Ilegal di Marketplace yang Ditemukan BPOM
- FOTO: Taiwan Sulap Benteng Masa Perang Jadi Objek Wisata
- Sudah Sangat Mengkhawatirkan, Jokowi Bentuk Satgas Khusus Pemberantasan Judi Online
- Diwarnai Aksi Kejar
- Intip Rumah Baru Ganjar Pranowo di Sleman, Dikunjungi Mahfud MD saat Open House Lebaran
- Minta Beautifikasi Jembatan Pulau Balang, Menteri PUPR: Selesai Sebelum Agustus 2024
- Tim Hukum AMIN Laporkan Bawaslu ke DKPP
- Geledah 2 Lokasi di Kementerian ESDM, Ini yang Disita oleh Bareskrim Polri
- 7 Minuman Ini Ampuh Turunkan BB, Lebih Afdol Diminum Pagi Hari
- Survei Global Hunger Index: Tingkat Kelaparan Indonesia Tertinggi Kedua di Asia Tenggara