Danantara Ingin Selamatkan US$450 Juta Dana BUMN di GoTo
Pengamat BUMN Toto Pranoto menilai langkah Danantara untuk masuk ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebagai strategi penyelamatan investasi besar negara di sektor teknologi, sekaligus upaya membenahi kinerja GoTo yang kini berada di bawah tekanan.
Menurut Toto, keterlibatan Danantara dapat dilihat sebagai langkah untuk mengamankan dana Telkomsel sebesar US$450 juta yang telah ditanamkan ke GoTo sejak beberapa tahun lalu.
“Pertama, tentu untuk menyelamatkan investasi US$450 juta yang sudah dibenamkan TLKM via Telkomsel di GoTo. Jangan sampai potensi kerugian membesar. Caranya? Ya, dengan mendorong strategi turnaround untuk memperbaiki kinerja perusahaan,” jelas Toto kepada Warta Ekonomi, Kamis (12/6/2025).
Baca Juga: Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo-Grab Dinilai Tak Efektif dan Berisiko
Toto juga menyebut alasan kedua adalah peran strategis GoTo dalam menjaga stabilitas ekosistem digital nasional yang melibatkan jutaan pelaku usaha dan konsumen. Ia menilai peran Danantara bisa menjadi instrumen pemerintah dalam menjaga keberlanjutan ekosistem digital tersebut.
“Danantara bisa memberikan pengaruh dalam menjaga ekosistem ekonomi digital nasional yang sudah sangat bergantung pada eksistensi GoTo,” tambahnya.
Namun, masuknya Danantara juga memicu kekhawatiran baru terkait potensi distorsi persaingan usaha, terutama bila dikaitkan dengan rencana merger GoTo dan Grab. Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, menyebut keterlibatan Danantara dalam proses ini justru memperbesar risiko intervensi negara terhadap pasar.
“Saya khawatir masuknya Danantara dalam perundingan GoTo-Grab akan lebih merusak persaingan industri transportasi online. Apalagi jika Danantara masuk sebagai operator. Keputusan lembaga negara jadi rentan terhadap intervensi politik,” ujar Huda.
Baca Juga: Predatory Pricing Mengintai? Pengamat Soroti Bahaya Merger GoTo-Grab bagi Persaingan Usaha
Huda juga mempertanyakan motif di balik langkah tersebut. Ia menyoroti kemungkinan Danantara dimanfaatkan untuk menghindari jeratan hukum terkait merger yang berpotensi melanggar aturan persaingan usaha.
“Apakah ini cara untuk keluar dari potensi jeratan KPPU? Kalau merger itu bermasalah, ya harus tunduk pada aturan. Bukan justru menggandeng Danantara untuk mereduksi isu asing vs lokal,” tegasnya.
Menurutnya, langkah ini tak membawa dampak positif signifikan bagi pelaku usaha lokal maupun konsumen. Ia justru memperingatkan potensi munculnya praktik predatory pricing dan dominasi pasar yang bisa menyulitkan driver dan UMKM.
Baca Juga: Kelola Aset US$900 Miliar, Danantara Jadi Mesin Baru Investasi BUMN
Baca Juga: Saham Garuda Indonesia (GIAA) Terbang Tinggi Susul Kabar Suntikan Dana Jumbo dari Danantara
“Ini bisa merugikan konsumen dan driver dalam jangka menengah dan panjang. Potensi terjadinya predatory pricing hingga monopoli sangat terbuka,” pungkasnya.
下一篇:Waduh! Netizen Heboh Program Kampus Merdeka Disetop, Wamendiktisaintek: Akan Dievaluasi
相关文章:
- Jelang Pemeriksaan, Alexander Marwata Ngaku Cukup Tidur
- Sat Set Box Program Internet Gratis Buatan ITB Dipamerkan Ganjar: Gak Perlu Pakai Pulsa
- Ganjar Dilaporkan Diduga Terima Gratifikasi, Ahmad Sahroni: KPK Wajib Proses dan Transparan
- 72% Alumni Program Prakerja Lampirkan Sertifikat Pelatihan saat Melamar Kerja
- Dilantik Jadi Seskab, Mayor Teddy Masih Aktif Jadi Anggota TNI AD, Kok Bisa?
- Syahrul Yasin Limpo Kembali Jalani Pemeriksaan di Polda Metro Jaya
- Pesan Jokowi Jika Temukan Kecurangan Terkait Pemilu 2024: Ada Bawaslu!
- Yang Aktif Mengajak itu Putri Candrawathi
- Tren Artis Terjun Politik dan Ikut Pilkada 2024, Perludem Soroti Hal ini
- Penuhi Kebutuhan Pelanggan, MR DIY Hadir di Pollux Mall Cikarang
相关推荐:
- Aksi Restorasi Bumi, Cara Telkom Wujudkan Pilar Environmental ESG
- Prabowo Subianto Coblosan di TPS Bojong Koneng Pagi Hari, Berikut Aktivitas Selanjutnya
- Perjuangan Belum Usai, Anies Tegaskan Tetap Lanjutkan Perubahan
- Misbakhun: Kebijakan Cukai Tinggi Berpotensi Tekan Daya Beli dan Turunkan Penerimaan Negara
- Kapolda Metro Tegaskan Polisi Pakai Narkoba Bakal Kena PTDH
- Ratusan Saksi Dugaan Pemerasan oleh Firli Bahuri Jalani Pemeriksaan
- Sejumlah Purnawirawan Jenderal Desak KPU Diskualifikasi Prabowo
- Ganjar Dilaporkan Diduga Terima Gratifikasi, Ahmad Sahroni: KPK Wajib Proses dan Transparan
- Kembali Kader PDIP Gugat Megawati ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
- Asuransi Astra Perkuat Literasi Keuangan dan Kesehatan Gratis di Lampung
- Ade Armando Buka
- Kembangkan Bisnis Mie Berbahan Sagu, Jenny Widjaja: Ini Makanan Asli Nenek Moyang Kita
- Bea Cukai Bekuk 2 Penumpang Rute KUL
- Bitcoin Cs Selangkah Lebih Dekat Masuk Cadangan Devisa Ukraina
- Sebelum Beli, Simak Dulu Daftar Harga Terbaru Emas di Gerai Pegadaian pada 12 Juni 2025
- Wujudkan Indonesia Emas 2045, Mendes Yandri Dorong Swasembada Pangan dan Energi dari Desa
- IHSG Turun Tipis ke 7.221 pada Awal Perdagangan Hari Ini, Saham KOPI Paling Ambruk
- 3 Cara Cek Sertifikat Tanah Asli atau Palsu Via Online, Masyarakat Wajib Tahu!
- Demokrat Beberkan Pola Kebakaran Kejagung Mirip dengan...
- Masya Allah Anies Kena Fitnah Begini, Kejem Banget!