Hattrick Pelemahan KPK: dari Gelapnya Kasus Novel hingga Revisi UU KPK
Puluhan akademisi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menolak upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seiring dengan perkembangan politik terakhir yang diduga ada upaya secara sistematis untuk melemahkan lembaga antirasuah itu dalam bentuk rancangan undang-undang (RUU) KPK, yang termasuk di dalamnya RUU KUHP.
"Hal itu menunjukkan kemunduran upaya pemberantasan korupsi yang seharusnya menjadi semangat, sekaligus anak kandung reformasi," kata akademisi Unair Dr Herlambang P. Wiratraman saat dihubungi dari Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu malam.
Menurutnya seakan tidak cukup dari sisi legislasi, darurat antikorupsi tergambar dengan seleksi calon pimpinan KPK yang diduga syarat konflik kepentingan, serta gagalnya pengungkapan kasus penyerangan dan intimidasi terhadap para penyidik KPK, termasuk impunitas kasus Novel Baswedan.
"Yang terbaru pelemahan dari sektor legislasi yang jelas bertentangan dengan amanah reformasi," tuturnya.
"Kami selaku akademisi tidak menginginkan korupsi membudaya di negeri ini karena jelas akan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga dari kampus Unair Surabaya, kami menolak segala bentuk pelemahan terhadap KPK sebagai garda depan dalam pemberantasan korupsi," ujarnya.
Baca Juga: Tak Ada Alasan Jokowi Tolak Revisi UU KPK, Mantan Ketua KPK Beberkan Alasannya
Herlambang mengatakan akademisi Unair mengajak semua elemen bangsa bergerak dan berjuang bersama-sama dalam melawan korupsi sesuai dengan kapasitas masing- masing.
"KPK itu rumah harapan rakyat, harapan untuk tetap bekerja maksimal melawan korupsi, sehingga kami berharap Presiden Joko Widodo berani menentukan sikapnya, apakah ikut menjaga rumah harapan itu atau sebaliknya," katanya.
Ia menjelaskan pernyataan publik akademisi Unair menolak pelemahan lembaga antirasuah itu sudah didukung 40 dosen Unair, namun diprediksi dukungan dari dosen akan terus mengalir untuk menjaga rumah harapan rakyat melawan para koruptor tersebut.
相关文章:
- Proses Evakuasi Kecelakaan KA Turangga Dengan KA Lokal Bandung Raya
- Di Depan DPR Kapolri Listyo Sigit Bicara Soal Judi Online
- Alasan Kenapa Sebaiknya Tak Pakai Celana Pendek Saat Naik Pesawat
- Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra Datangi DPP Golkar, Buka Peluang Koalisi
- Bela Anies, JK Sebut Pemprov Sudah Benar Soal Reklamasi
- KPK Amankan 25 Orang di OTT Bupati Meranti Termasuk Sekda dan Kadis
- Rommy Cibir KPK: Kok Kasus Jiwasraya
- 波士顿大学录取条件解析
- Jam Minum Kopi yang Paling Tepat Menurut Dokter
- Perjalanan Unilever Masuk ke Indonesia, dari Kenalkan Sunlight hingga Miliki SariWangi
相关推荐:
- Cara Mengetahui Ginjal Sehat, Perhatikan 5 Tanda Ini
- Terus Tuai Kritik, Begini Respons Kader Gerindra Terkait Andre Rosiade Gerebek PSK
- KPK Kembali Panggil Dito Mahendra, Kasus 15 Senpi Telah Menunggu
- Intip 10 Kampus dengan Jurusan Hukum Terbaik se
- Temukan Kejanggalan, Polisi Bakal Periksa Rekening Ratna Sarumpaet
- Ada Ratusan Menu Jepang yang Enak dan Murah di Oishiwa Transmart
- KPK Amankan 25 Orang di OTT Bupati Meranti Termasuk Sekda dan Kadis
- 德雷塞尔大学排名情况及申请条件
- 7 Ikan Terbaik untuk Penderita Diabetes, Bisa Cegah Komplikasi
- Wartawan: Pak, Dapat Suap dari PDIP? Ketua KPU Malah Tertawa
- Bukan Bisulan, Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Setiap Hari?
- Anies Tiba
- 5 Makanan Kaya Vitamin D, Bantu Jaga Tulang dan Imunitas
- Transaksi Dagangan RI–Tiongkok Tembus Rp2.112 T, Prabowo: Mitra Terbesar Kita!
- Masinis Kereta Tabrakan di Bandung di Bandung Diduga Terjepit
- 5 Daun untuk Asam Urat, Tak Perlu Repot Cukup Direbus
- 5 Daun untuk Asam Urat, Tak Perlu Repot Cukup Direbus
- Patung Wanita Ini Akan Dijaga Ketat karena Terus 'Diraba
- Airlangga–Sri Mulyani Kompak Desak Bimo Benahi Coretax dan Naikkan Rasio Pajak
- Pentingnya Investasi dalam Perencanaan Dana Pendidikan untuk Kejar Inflasi